Selasa, 22 Desember 2015

PERBEDAAN EKONOMI SYARI'AH DAN EKONOMI KONVENSIONAL

Sebelum kita membahas mengenai perbedaan antara ekonomi islam dan konvensional, perlulah kita mengetahui hakikat ekonomi itu sendiri. Menurut para ahli ekonomi umum, ekonomi didefinisikan sebagai pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia baik individu maupun kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Menurut pakar ekonomi yang pernah meraih Nobel dibidang ekonomi Prof. Paul A. Samuelson, ekonomi didefinisikan sebagai studi mengenai individu dan/atau masyarakat dalam mengambil keputusan dengan atau tanpa penggunaan uang yang digunakan untuk memproduksi barang dan/atau jasa dengan sumber daya yang terbatas untuk dikonsumsi baik masa sekarang maupun yang akan datang.

Berdasarkan definisi diatas, kita dapat mengambil esensi bahwasanya ekonomi sangat erat kaitannya dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun ada satu hal yang menarik yaitu mengenai sumber daya yang terbatas. Perlu kita ketahui bahwasanya yang menjadi tidak terbatas bukanlah kebutuhan manusia melainkan keinginan manusia. Oleh karena itu untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas itu diperlukan alat pemuas kebutuhan. Alat pemuas kebutuhan dalam hal ini adalah sumber daya, dalam Islam tidaklah mengenal sumber daya yang terbatas karena  didalam Al-qur’an terdapat ayat yang mengatakan bahwasanya Allah swt. telah menciptakan sesuatu dengan kadar yang sempurna. Berkaitan dengan keinginan yang tidak terbatas, Islam mengajarkan kepada kita bahwasanya prinsip konsumsi dalam Islam salah satunya yaitu dilarang berbuat Israf (berlebih-lebihan). Dalam teori ekonomi itu sendiri pun menyatakan bahwasanya kepuasan sesorang dalam mengonsumsi sesuatu semakin lama semakin menurun sampai nantinya berada dititik 0. Oleh sebab itu, hendaknya yang perlu digarisbawahi yang perlu diatur adalah perilaku manusia itu sendiri.
Setelah mengetahui pengertian ekonomi secara umum, yang menjadi pertanyaan kita berikutnya adalah apa itu ekonomi Islam??. Ekonomi Islam didefinisikan sebagai studi yang mempelajari ikhtiar manusia dalam mengalokasian dan mengelola sumber-sunber daya untuk mencapai ‘falah’ berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Al-qur’an dan As-sunnah. Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa hal yang menjadi kesamaan dengan definisi ekonomi umum yakni ekonomi berkaitan dengan studi atau ilmu yang membahas tentang upaya manusia dalam mengelola sumber daya yang ada. Yang menjadi perbedaan adalah apabila dalam ekonomi umum itu tidak ada yang dijadikan pedoman dalam menjalankan kegiatan ekonomi sedangkan dalam ekonomi itu memiliki aturan tersendiri yang dapat dijadikan pedoman. Mungkin inilah yang menjadi dasar awal yang membedakan antara ekonomi konvensional yang menganut ekonomi umum tetapi memiliki paradigma sendiri dengan ekonomi Islam.

Ekonomi islam atau syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral.
  
Saat ini kita membagi sistem ekonomi konvensional menjadi 2 jenis yaitu kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasanya uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai dengan berkuasanya pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang menghapus penguasaan faktor-faktor produksi milik pribadi. Adapun perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme dengan sistem ekonomi islam dapat diterangkan dengan tabel dibawah ini :
Ekonomi Islam
Ekonomi Kapitalis
Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah, dan ijtihad
Bersumber dari pikiran dan pengalaman manusia
Berpandangan dunia holistik
Berpandangan dunia sekuler
Kepemilikan individu terhadap uang/modal bersifat nisbi
Kepemilikan individu terhadap modal/uang bersifat mutlak
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat
Mekanisme pasar dibiarkan bekerja sendiri
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat
Kompetisi usaha bersifat bebas dan melahirkan monopoli
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan akal
Kesejahteraan bersifat jasadiah
Motif mencari keuntungan diakui lewat cara-cara yang halal
Motif mencari keuntungan diakui tanpa ada batasan yang berlaku
Pemerintah aktif sebagai pengawas, pengontrol, dan wasit yang adil dalam kegiatan ekonomi
Pemerintah sebagai penonton pasif yang netral dalam kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan
Tidak dikenal distribusi pendapatan secara merata
Ekonomi Islam
Ekonomi Sosialis
Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah, dan ijtihad
Bersumber dari hasil pikiran manusia filsafat dan pengalaman
Berpandangan dunia holistik
Berpandangan dunia sekuler ekstrim atau atheis
Kepemilikan individu terhadap uang/modal bersifat nisbi
Membatasi bahkan menghapuskan kepemilikan individu atas modal
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat
Perekonomian dijalankan lewat perencanaan pusat oleh negara
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat
Tidak berlaku mekanisme harga melainkan disesuaikan dengan kegunaan barang bagi masyarakat
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan akal
Negara berperan sebagai pemilik, pengawas, dan penguasa utama perekonomian
Motif mencari keuntungan diakui lewat cara-cara yang halal
Tidak mengakui motif mencari keuntungan
Pemerintah aktif sebagai pengawas, pengontrol, dan wasit yang adil dalam kegiatan ekonomi
Pemerintah mengambil alih semua kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan
Menyamakan penghasilan dan pendapatan individu
 
Berdasarkan tabel diatas, kita dapat melihat perbedaan yang jelas antara ekonomi konvensional adalah sbb :
Ekonomi islam mempunyai pedoman/acuan dalam kegiatan ekonomi yang bersumber dari wahyu ilahi maupun pemikiran para mujtahid sedangkan ekonomi konvensional didasarkan kepada pemikir yang didasarkan kepada paradigma pribadi mereka masing-masing sesuai dengan keinginannya, dalam ekonomi konvensional menilai bahwa agama termasuk hukum syariah tidak ada hubungannya dengan kegiatan ekonomi.

Dalam ekonomi islam negara berperan sebagai wasit yang adil, maksudnya pada saat tertentu negara dapat melakukan intervensi dalam perekonomian dan adakalanya pun tidak diperbolehkan untuk ikut campur, contohnya pada saat harga-harga naik, apabila harga naik disebabkan karena ada oknum yang melakukan rekayasa pasar maka pemerintah wajib melakukan intervensi sedangkan apabila harga naik karena alamiah maka pemerintah tidak boleh ikut campur dalam menetapkan harga, seperti yang diriwayatkan dalam hadits Nabi terkait kenaikan harga. 

Dalam ekonomi konvensional, kapitalis tidak mengakui peran pemerintah dalam perekonomian, dalam sosialis negara berperan absolut dalam ekonomi sehingga tidak terdapat keseimbangan antara kedua sistem tersebut.

Dalam ekonomi islam mengakui motif mencari keuntungan tetapi dengan cara-cara yang halal, dalam ekonomi kapitalis mengakui motif mencari keuntungan tetapi tidak ada batasan tertentu sehingga sangat bebas sesuai yang dilandasi dengan syahwat spekulasi dan spirit rakus para pelaku ekonomi, dalam ekonomi kapitalis tidak mengakui motif mencari  keuntungan sama sekali sehingga keduanya tidak dapat berlaku adil dalam ekonomi.


 TUJUAN EKONOMI ISLAM 

Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.

Pandangan ekonomi Islam tentang kesejahteraan tentu saja didasarkan atas keseluruhan ajaran Islam tentang kehdiupan ini. Konsep kesejahteraan ini sangatlah berbeda dengan konsep dalam ekonomi konvensional, sebab ia merupakan konsep yang holistic. Secara singkat kesejahteraan yang diinginkan oleh ajaran Islam adalah:

  1. Kesejahteraan holistic dan seimbang, yaitu mencakup dimensi material maupun spiritual serta mencakup individu maupun soisal. Sosok manusia terdiri atas unsur fisik dan jiwa, karenanya kebahagiaan haruslah seimbang di antara keduanya. Demikian pula manusia memiliki dimensi individual, tetapi tentu saja ia tidak dapat terlepas dari lingkungan social. Manusia akan merasa bahagia jika terdapat keseimbangan di antara dirinya sendiri dengan lingkungan sosialnya.
  2. Kesejahteraan di dunia maupun di akhirat, sebab manusia tidak hanya hidup di alam dunia saja tetapi juga di alam akhirat (the hereafter). Jika kondisi ideal ini tidak dapat dicapai makan kesejahteraan di akhirat tentu lebih diutamakan, sebab ia merupakan suatu kehidupan yang dalam segala hal lebih bernilai (valuable).
Istilah umum yang banyak digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan hidup sejahtera secara material-spiritual pada kehidupan di dunia maupun akhirat dalam bingkai ajaran Islam adalah falah. Dalam pengertian sederhana falah adalah kemuliaan dan kemenangan, yaitu kemuliaan dan kemenangan dalam hidup. Definisi kesejahteraan dalam pandangan Islam, yang tentu saja berbeda secara mendasar dengan pengertian kesejahteraan dalam ekonomi konvensional yang sekuler dan materialistic.

Sebenarnya, tiddaklah mudah untuk mencari padanan kata falah dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, sebab ia berasal dari akar kata bahasa Arab flh. Dalam bentuk verbalnya falah, yuflihu berarti berkembang pesat, menjadi bahagia, memperoleh keberuntungan atau kesuksesan atau menjadi sukses. Di dalam al-Qur'an kata falah terdapat pada 40 tenpat. Falah menyangkut konsep yang bersifat dunia dan akhirat. Untuk kehidupan dunia, falah mencqaup tiga pengertian, yaitu kelangsungan hidup (survival/baqa'), kebebasan darikemiskinan (freedom from want/ghana) serta kekuatan dan kehormatan (power and honour/'izz). Semenatra itu untuk kehdiupan akhirat, falah mencakup pengertian kelangsungan hidup yang abadi (eternal survival/baqa' bila fana'), kesejahteraan abadi (eternal prosperity/ghana bila faqr), kemuliaan abadi (everlasting glory/'izz bila dhull) dan pengetahuan yang bebas dari segala kebodohan (knowledge free of all ignorance/'ilm bila jahl).

Menurut al-Qur'an, tujuan kehidupan manusia pada akhirnya adalah falah di akhirat, sedangkan falah di dunia hanya merupakan tujuan antara (yaitu sarana untuk mencapai falah akhirat). Dengan kata lain, falah di dunia merupakan intermediate goal (tujuan antara), sedangkan akhirat merupakan ultimate goal (tujuan akhir). Akhirat merupakan kehidupan yang diyakini nyata-nyata ada dan akan terjadi, dan memiliki nilai kuantitas dan kualitas yang lebih berharga dibandingkan dunia. Hal ini tidak berarti bahwa kehidupan di dunia tidak penting atau boleh diabaikan. Bahkan, kehidupan dunia merupakan ladang bagi pencapai tujuan akhirat. Jika ajaran Islam diterapkan secaa menyeluruh dan sungguh-sungguh, maka niscaya akan tercapai falah di dunia dan di akhirat sekaligus.

Menurut Muhammad Umar Chapra, salah seorang ekonom muslim, tujuan kegiatan ekonomi tersebut dapat dirumuskan menjadi 4 macam.
  1. Kegiatan ekonomi atau muamalah bertujuan untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi dalam batas-batas, norma-norma moral islami. Agama Islam memperbolehkan manusia untuk menikmati rizki dsari Allah namun tidak bleh berlebihan dalam pola konsumsi. Di samping itu Allah SWT mendorong hamba-Nya untuk bekerja keras mencari rizki setelah melakukan shalat Jum'at. (QS. Al-Jumu'ah:10). "apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung".
    Setiap usaha yang dilakukan oleh manusia seperti bertani, berdagang dan usaha-usaha lainnya dianggap sebagai ibadah, hal ini menunjukkan bahwa usaha untuk memperoleh pertumbuhan ekonomi yang lebih baik harus menjadi salah satu tujuan masyarakat muslim.
  2. Tatanan ekonomi yang diusahakan bertujuan untuk membina persaudaraan dan menegakkan keadilan universal. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia jangan sampai menimbulkan rasa permusuhan, peperangan dan ketidakadilan ekonomi sebagaimana yang masih banyak dijumpai pada saat ini. "Dengan adanya rasa persaudaraan sesama umat manusia, tidak akan timbul perebutan sumber-sumber ekonomi dan yang adalah bertolong-tolongan untuk kesejahteraan bersama. (QS. AL-Maidah :2) "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya".
  3. Distribusi pendapatan yang seimbang. Islam mempunyai komitmen yang tinggi terhadap persaudaraan manusia dan keadilan, oleh karena itu, ketidakadilan ekonomi tidak dibenarkan dalam Islam. Ketidakmerataan ekonomi tersebut hanya akan diruntuhkan rasa persaudaraan antarsesama manusia yang ingin dibina oleh Islam.
  4. Tatanan ekonomi dalam Islam bertujuan untuk mewujudkan kebebasan manusia dalam konteks kesejahteraan sosial. Salah satu misi yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW adalah untuk melepaskan manusia dari beban-beban dan belenggu yang ada pada mereka. (QS. AL-A'raf: 157). "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung".

Senin, 21 Desember 2015

APA ITU E-COMMERCE

PENGERTIAN E-COMMERCE

Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.
E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping,

Sedangkan definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods, services, and informations.
Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2. Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce, hal 4-5)

Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.

Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
f Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.

Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
• System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
• Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

Sabtu, 19 Desember 2015

CONTOH KASUS DALAM MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS


                                                                       CONTOH KASUS 1
 
1.      Tim Ireland, pengontrol di robberts electronic division sedang makan siang dengan Jimmy Jones, kepala bagian tekni desain. Tim dan Jimmy adalahsahabat karib, dan menjadi anggota perkumpulan yang sama ketika mereka masih kuliah. Akan tetapi, makan siang tersebut lebih kepada urusan bisnis dari pada untuk bersantai.
Jimmy; Tim, tadi pagi kamu mengatakan ada hal penting yang ingin kamusampaikan kepadaku. Aku harap hal iu tdak terlalu serius. Aku tidak ingin secara hari mingguku terganggu.
Tim: masalah ini penting. Kamu tahu bahwa aku di beri tugas pada awal tahun ini untuk memperkirakan biaya paca pembelian untuk produk baru tersebut. Hal-hal seperti umur yang di harapkan pada komponone tersebut.
Jimmy: ya aku tau itu. Oleh sebab itu, aku sudah minta departemen ku untuk menyediakan spesifikasi teknik kepadamu mengenai produk baru tersebut. Hal-hal seperti umur yang di harapkan dari komponen produk.
Tim: produk baru yang sedang kamu kembangkan ternyata bermasalah. Menurut laporan mu, ada dua komponen yang harus di anti setelah 14 bulan. Menurut hasil pengujianmu, produk inimulai menghasilkan kinerja di bawah standar pada bulan ke 13.
Jimmy: cukup lama untuk membuat kita melewati masa garansi 12 bulan. Jadi, mengapa harus khawatir? Tak ada biaya garansi yang harus kita tanggung
Tim: ya tapi pelanggan kemudian harus membayar perbaikan yang besar. Produk tersebut harus di perbaiki lagi sebelum masa hidupnya berakhir. Jika di tambahkan dengan biaya daur hidup normal, perkiraan biaya perbaikan membuat biaya keseluruhan produk di atas biaya sasaran. Menurut garis petunjuk yang baru, kita harus menghentkan produksi produk baru tersebut atau menghentikan desainya yang sekarang. Kamu mungkin bias menemukan desain yang baru untuk menghindari penggunaan dua komponen tersebut atau menemukan cara agar kedua komponen tersebut tidak terlalu tertekan sehingga bias tahan lebih lama.
Jimmy: dengar Tim aku tidak punya banyak waktu dan anggaran untuk mendesain ulang produk tersebut. Aku harus tetap di bawah anggran dan memenuhi sasaran waktu produksi, atau manajer divisi akan sangat marah kepadaku. Selain itu, kamu tahu aku sedang dalam proses naik ke manajemen teknik di kantor pusat. Jika proyek ini berjalan dengan baik, maka aku akan di pandang lebih unggul daripada pesaingku. Kalau aku melakukan desain ulang, peluangku untuk mendapatkan posisi itu akan hilang. Dalam hal imi, tolong bantu aku! Kamu kan tahu seberapa besar arti peluang ini bagiku.
Tim: aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku harus membuat laporan biaya keseluruhan hidup produk tersebut, dan aku minta menyediakan dokumntasi pendukung dari pemasaran dan teknik.
Jimmy: oh, itu mudah di atasi. Linda, teknisi yang menjalankan pengujian atas produk ini, berutang budi kepadaku. Aku akan meminta dia untuk mengulangi pengujian agar datanya menunjukan periode  kendalaan dari produk tersebut selama 24 bulan. Hal ini tentu akan memotong perkiraan biaya perbaikan hingga separuh. Apakah itu cukup untuk memenuhi sasaran dari biaya keseluruhan hidup?
Tim: ya, tapi……
Jimmy: hei, jangan khawatir. Kalau aku menyampaikan kepada Linda bahwa aku akan mempromosiknya kepada posisi divisi teknik, dia akan pasti bekerja disana. Tidak sulit kok, dan hanya sekali ini, bagaimana? Apakah kamu mau ikut bermain?
DIMINTA
1.      Tekanan apa yang di hadapi Tim untuk menyetujui permainan Jimmy? Menurut anda, haruskah dia setuju? Jika anda adala Tim, apakah anda akan setuju? Jika tidk, bagaimana cara anada mengatasi situasi ini?
2.      Asumsikan Tim bekerja sama dengan Jimmy dan menutupi difesiensi desain. Dari perilaku etis manajemen akuntan, standar apa yang di langgar?
3.      Misalkan, Tim menolak bekerja sama. Namun Jimmy tetap meminta Linda untuk mengulang pengujian serta mebeuat hasil yang baru dan lebih optimis. Kemudian, Jimmy menemui Tim dan menyampaikan dia mengirim hasi terbaru kepada manajer divisi. Jimmy mengatakan akan menenantang semua rekomendasi desain ulang yang akan di rekomendasikan Tim.apa yang sebaiknya di lakukan Tim?
JAWABAN
1.      Jimmy telah menyelesaikan perkembangan produkbaru dan telah mengeluarkan anggaran akan itu dan waktu sasaran selain itu Jimmy dalam proses naik posisi, sebagai seoang sahabat karib, Tim tentu saja ingin sahabatnya mendapatkan yang terbaik.
Akan tetapi, Tim tidak harusmenyetujui desain produk tersebut karena telahterdapat keganjalan dalam umur produk yang akhirnya jika di pasarkan akan merugikan konsumen dan menurunkan nilai perusahaan.
Sebaiknya Tim tidak melakukan pelangaran etis yang di tawarkan Jimmy dan tetap patuh kepada kode etik profesi dan kebijakan yang di buat perusahaan. Tim sebainya mengkomunikasikan masalah tersebut keapada pihak berwenang atau yang terlibat.
2.      Kode etik IMA yang di langgar adalah
a.       Kompetensi, dimana seorang akuntan manajemen harus melaksanakan tugas-tugas professional mereka sesuai dengan hukum, peraturan, dan standar teknis yang relevan
b.      Integritas, adanya aktivitas yang dapat menimbulkan keraguan terhadap kemampuan untuk melakukan tugasnya secara etis.
3.      Klarifikasikan masalah etika yang relevan dengan melakukan diskusi tertutup dengan konselor etika IMA/penasihat terkait lainya untuk mendapatkan tindakan apa yangdapat di lakukan.

CONTOH KASUS 2 

   John Thomas, wakil direktur mallet company (produsen produk plastic), sedang mengawasi implementasi sitem manajemen biaya berdasarkan aktivitas. Salah satu tujuan John adalah memperbaiki efesiensi proes dengan memperbaiki aktivitas yang mendifinisikan proses-proses tersebut. Untuk mengilustrasikan potensi dari system yang baru kepada direktur utama, John telah memfokuskan untuk berfokus pada pada dua proses: produksi dan layanan pelanggan.
Dalam setiap proses, satu aktivitas akan dipilih untuk perbaikan: penggunaan bahan baku untuk produksi dan teknisi khusus untuk layanan pelanggan. (teknisi khusus bertanggung jawab mendesain ulang produk berdasarkan kebutuhan dan balikan dari para pelanggan). Standar bernilai-bertambah di identifikasi untuk setiap aktivitas. Untuk penggunaan bahan baku, standar bernilai tambah adalah 6 poin per unit dari output. (meskipun produk plastic berbeda dengan bentuk dan fungsi aslinya, ukuranya-yang dinyatakan dalam beratnya-adalah sama) standar bernilai-tambah di dasari atas oleh semua eliminasi dari semua pemborosan dari produk cacat. Harga standar dari bahan baku adalah $5 per poin. Untuk teknisi khusu standarnaya adalah 58% dari kapasitas aktivitas praktik saat ini. Standar ini di dasari bahwa sekitar 42% keluhan berkaitan dengan fitur desain yang bias di hindari atau antisipasi perushahaan.
Saat in, kapasitas praktis akhir (2008) di definisikan oleh ketentuan: 6.000 jam teknisi untuk setiap kelompo produk yang sudah ada di pasar atau dalam pengembangan secara 5 tahun atau kurang dan 2.400 jam per kelompok produk yang lebih dari 5 tahun. 4 kelompok produk masih kurangdari 5 tahun dan 10 kelompok telah lebih dari 5 tahun. Teknisi berjumlah 24 orang. Setiap teknisi di gaji $60.000. setiap teknisi bisa menyediakan 2.000 jam layanan per tahun. Tidak ada biaya laian yang signifikan dari aktivitas teknisi.
Penggunaan bahan bakuaktual untuk tahun 2008 adalah 25% di atas ketentuan dari standar bernilai-tambah; penggunaan teknisi adalah 46.000 jam. Total 80.000 unit di produksi. John dan manajer operasional telah memilih beberapa ukuran perbaikan yang menjanjikan untuk mengurangi penggunaan aktivitas yang tak bernilai tambah sebesar 40% pada tahun 2008, berikut beberapa hasil actual yang di capai untuk tahun 2009.
Jumlah unit yang di produksi 80.000
Bahan baku yang di gunakan 584.800
Jam teknisi 35.400
            Harga aktual yang di bayar untuk bahan baku dan jam teknisi adalah sama pada harga standar yang di anggarkan.


DIMINTA
1.      Untuk tahun 2008, hitunglah biaya dan penggunaan yangtak bernilai-tambah untuk untuk penggunaan bahan baku dan eknisi khusus! Hitunglah juga biaya dari aktivasi yang tidak di gunakan untuk aktivasi teknisi!
2.      Dengan menggunakan sasaran pengurangan, tetapkan standar kaizen untuk bahan baku dan teknisi (untuk 2009)!
3.      Dengan menggunakan standar kaizen yang di buat dalam pemerintahan 2, hitunglah variasi penggunaan 2009 yang di nyatakan dalam ukuran fisik dan keuangan untuk bahan baku dan teknisi (untuk teknisi, bandikan sumber daya aktual dengan standar kaizen)! Berikan pendapat anda mengenai kemampuan perusahaan untuk mencapai sasran pengurangan!serta cara khusus diskusikan ukuran-ukuran yang harus digunakan perusahaan untuk mengetahui penguangan yang terrealisasikan dalam penggunaan sumber daya!

JAWABAN
1.      Kuartal pertama: waktu setup standar =8 jam (berdasarkan im-direncanakan perbaikan: 12 jam- 4 jam mengurangi waktu)
Kuarta kedua: waktu pengaturan standar = 4 jam (berdasarkan jam-di rencanakan perbaikan: 9 jam – 5 jam)
2.      Kaizen subcycle
·         Rencana (pengurangan 4 jam dari proses desain ulang)
·         Lakukan (train dan kemudian menerapkan prosedur)
·         Periksa (waktu aktual yang di butuhkan adalah 3 jam,pengurangan adalah 6 jam)
·         Undang-undang (kunci dalam perbaikan dengan menetapkan standar 3 jam dan memulai pencarian untuk perbaikan baru)


3.      Pemeliharaan subcycle
Kuartal pertama:
·         Menetapkan standar (9jam berdasarkan peningkatan proses desain)
·         Jangan (melaksanakan berulang di tingkatkan standar)
·         Periksa (lihat jika waktu 9 jam di pertahankan)
·         Undang-undang (jika waktu 9 jam memburuk, cari tahu mengapa dan mengambil tindakan korektif untuk mengembalikan ke 9 jam)
Kuartal kedua
Siklus yang sama menggunakan 3 jam sebagai standar baru untuk mempertahankan.
Catatan: siklus perawatan di mulai setelah mengamati peningkatan yang sebenarnya. Perbaikan yang sebenarnya terkunci dalam.
            Disimpulkan:
            Biaya nonvalue tambah di selamatkan (di hilangkan): $300 x 6 jam tabungan = $ 1.800 per set up. Kazien costing berkaitan dengan meningkatkan kinerja kegiatan dan menggunakan akar penyebab untuk membantu mengidentifikasi inisiatif untuk perbaikan. Dengan demikian kaizen adalah alat atau sarana untuk mengimplementasikan konsep ABM.
Kaizen costing menekankan terus mencari proses perbaikan dengan perubahan standar dengan setiap perbaikan. Pencarian ini melibatkan semua karyawan (misalnya, insinyur dan pekerja produksi). Dengan demiian kaizen biaya fokus pada proses dang menggunakan standar yang dinamis. Yang merupakan karakteristik kegiatan yang berbasis akuntansi pertanggungjawaban. Standar costing hanya hanya menggunakan subcycle pemeliharaan. Standar yang di tetapkan dan di pelihara mereka statis di dalam dan dengan demikian konsisten dengan akuntansi pertanggungjawaban berbasis keuangan.