Welcome to my blog. Semoga apa yang telah saya tulis dan share bermanfaat bagi pengunjung. untuk teman-teman pengunjung yang ingin menjadikan artikel yang saya tulis di sini sebagai bahan referensi, mohon untuk mencantumkan sumbernya di blogku ini. :D TERIMA KASIH.
Kamis, 31 Desember 2015
Selasa, 22 Desember 2015
PERBEDAAN EKONOMI SYARI'AH DAN EKONOMI KONVENSIONAL
Sebelum kita membahas mengenai
perbedaan antara ekonomi islam dan konvensional, perlulah kita mengetahui
hakikat ekonomi itu sendiri. Menurut para ahli ekonomi umum, ekonomi
didefinisikan sebagai pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang
berkaitan dengan upaya manusia baik individu maupun kelompok dalam memenuhi kebutuhan
yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Menurut pakar ekonomi
yang pernah meraih Nobel dibidang ekonomi Prof.
Paul A. Samuelson, ekonomi didefinisikan sebagai studi mengenai individu
dan/atau masyarakat dalam mengambil keputusan dengan atau tanpa penggunaan uang
yang digunakan untuk memproduksi barang dan/atau jasa dengan sumber daya yang
terbatas untuk dikonsumsi baik masa sekarang maupun yang akan datang.
Berdasarkan definisi diatas, kita dapat mengambil esensi bahwasanya ekonomi sangat erat kaitannya dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun ada satu hal yang menarik yaitu mengenai sumber daya yang terbatas. Perlu kita ketahui bahwasanya yang menjadi tidak terbatas bukanlah kebutuhan manusia melainkan keinginan manusia. Oleh karena itu untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas itu diperlukan alat pemuas kebutuhan. Alat pemuas kebutuhan dalam hal ini adalah sumber daya, dalam Islam tidaklah mengenal sumber daya yang terbatas karena didalam Al-qur’an terdapat ayat yang mengatakan bahwasanya Allah swt. telah menciptakan sesuatu dengan kadar yang sempurna. Berkaitan dengan keinginan yang tidak terbatas, Islam mengajarkan kepada kita bahwasanya prinsip konsumsi dalam Islam salah satunya yaitu dilarang berbuat Israf (berlebih-lebihan). Dalam teori ekonomi itu sendiri pun menyatakan bahwasanya kepuasan sesorang dalam mengonsumsi sesuatu semakin lama semakin menurun sampai nantinya berada dititik 0. Oleh sebab itu, hendaknya yang perlu digarisbawahi yang perlu diatur adalah perilaku manusia itu sendiri.
Setelah
mengetahui pengertian ekonomi secara umum, yang menjadi pertanyaan kita
berikutnya adalah apa itu ekonomi Islam??. Ekonomi Islam didefinisikan sebagai
studi yang mempelajari ikhtiar manusia dalam mengalokasian dan mengelola
sumber-sunber daya untuk mencapai ‘falah’ berdasarkan prinsip-prinsip dan
nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Al-qur’an dan As-sunnah. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada beberapa hal yang menjadi kesamaan dengan definisi
ekonomi umum yakni ekonomi berkaitan dengan studi atau ilmu yang membahas
tentang upaya manusia dalam mengelola sumber daya yang ada. Yang menjadi
perbedaan adalah apabila dalam ekonomi umum itu tidak ada yang dijadikan
pedoman dalam menjalankan kegiatan ekonomi sedangkan dalam ekonomi itu memiliki
aturan tersendiri yang dapat dijadikan pedoman. Mungkin inilah yang menjadi
dasar awal yang membedakan antara ekonomi konvensional yang menganut ekonomi
umum tetapi memiliki paradigma sendiri dengan ekonomi Islam.
Ekonomi islam atau syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral.
Saat ini kita membagi sistem ekonomi konvensional menjadi 2 jenis yaitu kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasanya uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai dengan berkuasanya pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang menghapus penguasaan faktor-faktor produksi milik pribadi. Adapun perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme dengan sistem ekonomi islam dapat diterangkan dengan tabel dibawah ini :
Berdasarkan tabel diatas, kita dapat melihat perbedaan yang jelas antara ekonomi konvensional adalah sbb :
Ekonomi islam mempunyai
pedoman/acuan dalam kegiatan ekonomi yang bersumber dari wahyu ilahi maupun
pemikiran para mujtahid sedangkan ekonomi konvensional didasarkan kepada
pemikir yang didasarkan kepada paradigma pribadi mereka masing-masing sesuai
dengan keinginannya, dalam ekonomi konvensional menilai bahwa agama termasuk
hukum syariah tidak ada hubungannya dengan kegiatan ekonomi.
Dalam ekonomi islam negara berperan sebagai wasit yang adil, maksudnya pada saat tertentu negara dapat melakukan intervensi dalam perekonomian dan adakalanya pun tidak diperbolehkan untuk ikut campur, contohnya pada saat harga-harga naik, apabila harga naik disebabkan karena ada oknum yang melakukan rekayasa pasar maka pemerintah wajib melakukan intervensi sedangkan apabila harga naik karena alamiah maka pemerintah tidak boleh ikut campur dalam menetapkan harga, seperti yang diriwayatkan dalam hadits Nabi terkait kenaikan harga.
Dalam ekonomi konvensional, kapitalis tidak mengakui peran pemerintah dalam perekonomian, dalam sosialis negara berperan absolut dalam ekonomi sehingga tidak terdapat keseimbangan antara kedua sistem tersebut.
Dalam ekonomi islam mengakui motif mencari keuntungan tetapi dengan cara-cara yang halal, dalam ekonomi kapitalis mengakui motif mencari keuntungan tetapi tidak ada batasan tertentu sehingga sangat bebas sesuai yang dilandasi dengan syahwat spekulasi dan spirit rakus para pelaku ekonomi, dalam ekonomi kapitalis tidak mengakui motif mencari keuntungan sama sekali sehingga keduanya tidak dapat berlaku adil dalam ekonomi.
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi
kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk
kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi
proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang
berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah).
Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh
ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu
menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa
meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.
Pandangan ekonomi Islam tentang kesejahteraan tentu saja didasarkan atas keseluruhan ajaran Islam tentang kehdiupan ini. Konsep kesejahteraan ini sangatlah berbeda dengan konsep dalam ekonomi konvensional, sebab ia merupakan konsep yang holistic. Secara singkat kesejahteraan yang diinginkan oleh ajaran Islam adalah:
Sebenarnya, tiddaklah mudah untuk mencari padanan kata falah dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, sebab ia berasal dari akar kata bahasa Arab flh. Dalam bentuk verbalnya falah, yuflihu berarti berkembang pesat, menjadi bahagia, memperoleh keberuntungan atau kesuksesan atau menjadi sukses. Di dalam al-Qur'an kata falah terdapat pada 40 tenpat. Falah menyangkut konsep yang bersifat dunia dan akhirat. Untuk kehidupan dunia, falah mencqaup tiga pengertian, yaitu kelangsungan hidup (survival/baqa'), kebebasan darikemiskinan (freedom from want/ghana) serta kekuatan dan kehormatan (power and honour/'izz). Semenatra itu untuk kehdiupan akhirat, falah mencakup pengertian kelangsungan hidup yang abadi (eternal survival/baqa' bila fana'), kesejahteraan abadi (eternal prosperity/ghana bila faqr), kemuliaan abadi (everlasting glory/'izz bila dhull) dan pengetahuan yang bebas dari segala kebodohan (knowledge free of all ignorance/'ilm bila jahl).
Menurut al-Qur'an, tujuan kehidupan manusia pada akhirnya adalah falah di akhirat, sedangkan falah di dunia hanya merupakan tujuan antara (yaitu sarana untuk mencapai falah akhirat). Dengan kata lain, falah di dunia merupakan intermediate goal (tujuan antara), sedangkan akhirat merupakan ultimate goal (tujuan akhir). Akhirat merupakan kehidupan yang diyakini nyata-nyata ada dan akan terjadi, dan memiliki nilai kuantitas dan kualitas yang lebih berharga dibandingkan dunia. Hal ini tidak berarti bahwa kehidupan di dunia tidak penting atau boleh diabaikan. Bahkan, kehidupan dunia merupakan ladang bagi pencapai tujuan akhirat. Jika ajaran Islam diterapkan secaa menyeluruh dan sungguh-sungguh, maka niscaya akan tercapai falah di dunia dan di akhirat sekaligus.
Menurut Muhammad Umar Chapra, salah seorang ekonom muslim, tujuan kegiatan ekonomi tersebut dapat dirumuskan menjadi 4 macam.
Berdasarkan definisi diatas, kita dapat mengambil esensi bahwasanya ekonomi sangat erat kaitannya dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun ada satu hal yang menarik yaitu mengenai sumber daya yang terbatas. Perlu kita ketahui bahwasanya yang menjadi tidak terbatas bukanlah kebutuhan manusia melainkan keinginan manusia. Oleh karena itu untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas itu diperlukan alat pemuas kebutuhan. Alat pemuas kebutuhan dalam hal ini adalah sumber daya, dalam Islam tidaklah mengenal sumber daya yang terbatas karena didalam Al-qur’an terdapat ayat yang mengatakan bahwasanya Allah swt. telah menciptakan sesuatu dengan kadar yang sempurna. Berkaitan dengan keinginan yang tidak terbatas, Islam mengajarkan kepada kita bahwasanya prinsip konsumsi dalam Islam salah satunya yaitu dilarang berbuat Israf (berlebih-lebihan). Dalam teori ekonomi itu sendiri pun menyatakan bahwasanya kepuasan sesorang dalam mengonsumsi sesuatu semakin lama semakin menurun sampai nantinya berada dititik 0. Oleh sebab itu, hendaknya yang perlu digarisbawahi yang perlu diatur adalah perilaku manusia itu sendiri.
Ekonomi islam atau syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral.
Saat ini kita membagi sistem ekonomi konvensional menjadi 2 jenis yaitu kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh berkuasanya uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai dengan berkuasanya pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang menghapus penguasaan faktor-faktor produksi milik pribadi. Adapun perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme dengan sistem ekonomi islam dapat diterangkan dengan tabel dibawah ini :
Ekonomi Islam
|
Ekonomi Kapitalis
|
Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah, dan ijtihad
|
Bersumber dari pikiran dan pengalaman manusia
|
Berpandangan dunia holistik
|
Berpandangan dunia sekuler
|
Kepemilikan individu terhadap uang/modal bersifat
nisbi
|
Kepemilikan individu terhadap modal/uang bersifat
mutlak
|
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat
|
Mekanisme pasar dibiarkan bekerja sendiri
|
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat
|
Kompetisi usaha bersifat bebas dan melahirkan
monopoli
|
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan akal
|
Kesejahteraan bersifat jasadiah
|
Motif mencari keuntungan diakui lewat cara-cara yang halal
|
Motif mencari keuntungan diakui tanpa ada batasan
yang berlaku
|
Pemerintah aktif sebagai pengawas, pengontrol, dan
wasit yang adil dalam kegiatan ekonomi
|
Pemerintah sebagai penonton pasif yang netral
dalam kegiatan ekonomi
|
Pemberlakuan distribusi pendapatan
|
Tidak dikenal distribusi pendapatan secara merata
|
Ekonomi Islam
|
Ekonomi Sosialis
|
Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah, dan ijtihad
|
Bersumber dari hasil pikiran manusia filsafat dan
pengalaman
|
Berpandangan dunia holistik
|
Berpandangan dunia sekuler ekstrim atau atheis
|
Kepemilikan individu terhadap uang/modal bersifat
nisbi
|
Membatasi bahkan menghapuskan kepemilikan individu
atas modal
|
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat
|
Perekonomian dijalankan lewat perencanaan pusat
oleh negara
|
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat
|
Tidak berlaku mekanisme harga melainkan
disesuaikan dengan kegunaan barang bagi masyarakat
|
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan akal
|
Negara berperan sebagai pemilik, pengawas, dan
penguasa utama perekonomian
|
Motif mencari keuntungan diakui lewat cara-cara
yang halal
|
Tidak mengakui motif mencari keuntungan
|
Pemerintah aktif sebagai pengawas, pengontrol, dan
wasit yang adil dalam kegiatan ekonomi
|
Pemerintah mengambil alih semua kegiatan ekonomi
|
Pemberlakuan distribusi pendapatan
|
Menyamakan penghasilan dan pendapatan individu
|
Berdasarkan tabel diatas, kita dapat melihat perbedaan yang jelas antara ekonomi konvensional adalah sbb :
Dalam ekonomi islam negara berperan sebagai wasit yang adil, maksudnya pada saat tertentu negara dapat melakukan intervensi dalam perekonomian dan adakalanya pun tidak diperbolehkan untuk ikut campur, contohnya pada saat harga-harga naik, apabila harga naik disebabkan karena ada oknum yang melakukan rekayasa pasar maka pemerintah wajib melakukan intervensi sedangkan apabila harga naik karena alamiah maka pemerintah tidak boleh ikut campur dalam menetapkan harga, seperti yang diriwayatkan dalam hadits Nabi terkait kenaikan harga.
Dalam ekonomi konvensional, kapitalis tidak mengakui peran pemerintah dalam perekonomian, dalam sosialis negara berperan absolut dalam ekonomi sehingga tidak terdapat keseimbangan antara kedua sistem tersebut.
Dalam ekonomi islam mengakui motif mencari keuntungan tetapi dengan cara-cara yang halal, dalam ekonomi kapitalis mengakui motif mencari keuntungan tetapi tidak ada batasan tertentu sehingga sangat bebas sesuai yang dilandasi dengan syahwat spekulasi dan spirit rakus para pelaku ekonomi, dalam ekonomi kapitalis tidak mengakui motif mencari keuntungan sama sekali sehingga keduanya tidak dapat berlaku adil dalam ekonomi.
TUJUAN EKONOMI ISLAM
Pandangan ekonomi Islam tentang kesejahteraan tentu saja didasarkan atas keseluruhan ajaran Islam tentang kehdiupan ini. Konsep kesejahteraan ini sangatlah berbeda dengan konsep dalam ekonomi konvensional, sebab ia merupakan konsep yang holistic. Secara singkat kesejahteraan yang diinginkan oleh ajaran Islam adalah:
- Kesejahteraan holistic dan seimbang, yaitu mencakup dimensi material maupun spiritual serta mencakup individu maupun soisal. Sosok manusia terdiri atas unsur fisik dan jiwa, karenanya kebahagiaan haruslah seimbang di antara keduanya. Demikian pula manusia memiliki dimensi individual, tetapi tentu saja ia tidak dapat terlepas dari lingkungan social. Manusia akan merasa bahagia jika terdapat keseimbangan di antara dirinya sendiri dengan lingkungan sosialnya.
- Kesejahteraan di dunia maupun di akhirat, sebab manusia tidak hanya hidup di alam dunia saja tetapi juga di alam akhirat (the hereafter). Jika kondisi ideal ini tidak dapat dicapai makan kesejahteraan di akhirat tentu lebih diutamakan, sebab ia merupakan suatu kehidupan yang dalam segala hal lebih bernilai (valuable).
Sebenarnya, tiddaklah mudah untuk mencari padanan kata falah dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, sebab ia berasal dari akar kata bahasa Arab flh. Dalam bentuk verbalnya falah, yuflihu berarti berkembang pesat, menjadi bahagia, memperoleh keberuntungan atau kesuksesan atau menjadi sukses. Di dalam al-Qur'an kata falah terdapat pada 40 tenpat. Falah menyangkut konsep yang bersifat dunia dan akhirat. Untuk kehidupan dunia, falah mencqaup tiga pengertian, yaitu kelangsungan hidup (survival/baqa'), kebebasan darikemiskinan (freedom from want/ghana) serta kekuatan dan kehormatan (power and honour/'izz). Semenatra itu untuk kehdiupan akhirat, falah mencakup pengertian kelangsungan hidup yang abadi (eternal survival/baqa' bila fana'), kesejahteraan abadi (eternal prosperity/ghana bila faqr), kemuliaan abadi (everlasting glory/'izz bila dhull) dan pengetahuan yang bebas dari segala kebodohan (knowledge free of all ignorance/'ilm bila jahl).
Menurut al-Qur'an, tujuan kehidupan manusia pada akhirnya adalah falah di akhirat, sedangkan falah di dunia hanya merupakan tujuan antara (yaitu sarana untuk mencapai falah akhirat). Dengan kata lain, falah di dunia merupakan intermediate goal (tujuan antara), sedangkan akhirat merupakan ultimate goal (tujuan akhir). Akhirat merupakan kehidupan yang diyakini nyata-nyata ada dan akan terjadi, dan memiliki nilai kuantitas dan kualitas yang lebih berharga dibandingkan dunia. Hal ini tidak berarti bahwa kehidupan di dunia tidak penting atau boleh diabaikan. Bahkan, kehidupan dunia merupakan ladang bagi pencapai tujuan akhirat. Jika ajaran Islam diterapkan secaa menyeluruh dan sungguh-sungguh, maka niscaya akan tercapai falah di dunia dan di akhirat sekaligus.
Menurut Muhammad Umar Chapra, salah seorang ekonom muslim, tujuan kegiatan ekonomi tersebut dapat dirumuskan menjadi 4 macam.
- Kegiatan
ekonomi atau muamalah bertujuan untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi
dalam batas-batas, norma-norma moral islami. Agama Islam memperbolehkan
manusia untuk menikmati rizki dsari Allah namun tidak bleh berlebihan
dalam pola konsumsi. Di samping itu Allah SWT mendorong hamba-Nya untuk
bekerja keras mencari rizki setelah melakukan shalat Jum'at. (QS. Al-Jumu'ah:10). "apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung".
Setiap usaha yang dilakukan oleh manusia seperti bertani, berdagang dan usaha-usaha lainnya dianggap sebagai ibadah, hal ini menunjukkan bahwa usaha untuk memperoleh pertumbuhan ekonomi yang lebih baik harus menjadi salah satu tujuan masyarakat muslim. - Tatanan ekonomi yang diusahakan bertujuan untuk membina persaudaraan dan menegakkan keadilan universal. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia jangan sampai menimbulkan rasa permusuhan, peperangan dan ketidakadilan ekonomi sebagaimana yang masih banyak dijumpai pada saat ini. "Dengan adanya rasa persaudaraan sesama umat manusia, tidak akan timbul perebutan sumber-sumber ekonomi dan yang adalah bertolong-tolongan untuk kesejahteraan bersama. (QS. AL-Maidah :2) "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya".
- Distribusi pendapatan yang seimbang. Islam mempunyai komitmen yang tinggi terhadap persaudaraan manusia dan keadilan, oleh karena itu, ketidakadilan ekonomi tidak dibenarkan dalam Islam. Ketidakmerataan ekonomi tersebut hanya akan diruntuhkan rasa persaudaraan antarsesama manusia yang ingin dibina oleh Islam.
- Tatanan ekonomi dalam Islam bertujuan untuk mewujudkan kebebasan manusia dalam konteks kesejahteraan sosial. Salah satu misi yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW adalah untuk melepaskan manusia dari beban-beban dan belenggu yang ada pada mereka. (QS. AL-A'raf: 157). "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung".
Senin, 21 Desember 2015
APA ITU E-COMMERCE
PENGERTIAN E-COMMERCE
Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.
E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping,
Sedangkan definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods, services, and informations.
Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce, hal 4-5)
Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.
Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
f Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.
Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
• System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
• Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Sabtu, 19 Desember 2015
CONTOH KASUS DALAM MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS
CONTOH KASUS 1
1. Tim
Ireland, pengontrol di robberts electronic division sedang makan siang dengan
Jimmy Jones, kepala bagian tekni desain. Tim dan Jimmy adalahsahabat karib, dan
menjadi anggota perkumpulan yang sama ketika mereka masih kuliah. Akan tetapi,
makan siang tersebut lebih kepada urusan bisnis dari pada untuk bersantai.
Jimmy; Tim, tadi
pagi kamu mengatakan ada hal penting yang ingin kamusampaikan kepadaku. Aku
harap hal iu tdak terlalu serius. Aku tidak ingin secara hari mingguku
terganggu.
Tim: masalah ini
penting. Kamu tahu bahwa aku di beri tugas pada awal tahun ini untuk
memperkirakan biaya paca pembelian untuk produk baru tersebut. Hal-hal seperti
umur yang di harapkan pada komponone tersebut.
Jimmy: ya aku
tau itu. Oleh sebab itu, aku sudah minta departemen ku untuk menyediakan
spesifikasi teknik kepadamu mengenai produk baru tersebut. Hal-hal seperti umur
yang di harapkan dari komponen produk.
Tim: produk baru
yang sedang kamu kembangkan ternyata bermasalah. Menurut laporan mu, ada dua
komponen yang harus di anti setelah 14 bulan. Menurut hasil pengujianmu, produk
inimulai menghasilkan kinerja di bawah standar pada bulan ke 13.
Jimmy: cukup
lama untuk membuat kita melewati masa garansi 12 bulan. Jadi, mengapa harus
khawatir? Tak ada biaya garansi yang harus kita tanggung
Tim: ya tapi
pelanggan kemudian harus membayar perbaikan yang besar. Produk tersebut harus
di perbaiki lagi sebelum masa hidupnya berakhir. Jika di tambahkan dengan biaya
daur hidup normal, perkiraan biaya perbaikan membuat biaya keseluruhan produk
di atas biaya sasaran. Menurut garis petunjuk yang baru, kita harus menghentkan
produksi produk baru tersebut atau menghentikan desainya yang sekarang. Kamu
mungkin bias menemukan desain yang baru untuk menghindari penggunaan dua
komponen tersebut atau menemukan cara agar kedua komponen tersebut tidak
terlalu tertekan sehingga bias tahan lebih lama.
Jimmy: dengar
Tim aku tidak punya banyak waktu dan anggaran untuk mendesain ulang produk
tersebut. Aku harus tetap di bawah anggran dan memenuhi sasaran waktu produksi,
atau manajer divisi akan sangat marah kepadaku. Selain itu, kamu tahu aku
sedang dalam proses naik ke manajemen teknik di kantor pusat. Jika proyek ini
berjalan dengan baik, maka aku akan di pandang lebih unggul daripada pesaingku.
Kalau aku melakukan desain ulang, peluangku untuk mendapatkan posisi itu akan
hilang. Dalam hal imi, tolong bantu aku! Kamu kan tahu seberapa besar arti
peluang ini bagiku.
Tim: aku tidak tahu
apa yang harus aku lakukan, aku harus membuat laporan biaya keseluruhan hidup
produk tersebut, dan aku minta menyediakan dokumntasi pendukung dari pemasaran
dan teknik.
Jimmy: oh, itu
mudah di atasi. Linda, teknisi yang menjalankan pengujian atas produk ini,
berutang budi kepadaku. Aku akan meminta dia untuk mengulangi pengujian agar
datanya menunjukan periode kendalaan
dari produk tersebut selama 24 bulan. Hal ini tentu akan memotong perkiraan
biaya perbaikan hingga separuh. Apakah itu cukup untuk memenuhi sasaran dari
biaya keseluruhan hidup?
Tim: ya, tapi……
Jimmy: hei, jangan
khawatir. Kalau aku menyampaikan kepada Linda bahwa aku akan mempromosiknya
kepada posisi divisi teknik, dia akan pasti bekerja disana. Tidak sulit kok,
dan hanya sekali ini, bagaimana? Apakah kamu mau ikut bermain?
DIMINTA
1. Tekanan
apa yang di hadapi Tim untuk menyetujui permainan Jimmy? Menurut anda, haruskah
dia setuju? Jika anda adala Tim, apakah anda akan setuju? Jika tidk, bagaimana
cara anada mengatasi situasi ini?
2. Asumsikan
Tim bekerja sama dengan Jimmy dan menutupi difesiensi desain. Dari perilaku
etis manajemen akuntan, standar apa yang di langgar?
3. Misalkan,
Tim menolak bekerja sama. Namun Jimmy tetap meminta Linda untuk mengulang
pengujian serta mebeuat hasil yang baru dan lebih optimis. Kemudian, Jimmy
menemui Tim dan menyampaikan dia mengirim hasi terbaru kepada manajer divisi.
Jimmy mengatakan akan menenantang semua rekomendasi desain ulang yang akan di
rekomendasikan Tim.apa yang sebaiknya di lakukan Tim?
JAWABAN
1. Jimmy
telah menyelesaikan perkembangan produkbaru dan telah mengeluarkan anggaran
akan itu dan waktu sasaran selain itu Jimmy dalam proses naik posisi, sebagai
seoang sahabat karib, Tim tentu saja ingin sahabatnya mendapatkan yang terbaik.
Akan tetapi, Tim
tidak harusmenyetujui desain produk tersebut karena telahterdapat keganjalan
dalam umur produk yang akhirnya jika di pasarkan akan merugikan konsumen dan menurunkan
nilai perusahaan.
Sebaiknya Tim
tidak melakukan pelangaran etis yang di tawarkan Jimmy dan tetap patuh kepada
kode etik profesi dan kebijakan yang di buat perusahaan. Tim sebainya
mengkomunikasikan masalah tersebut keapada pihak berwenang atau yang terlibat.
2. Kode
etik IMA yang di langgar adalah
a. Kompetensi,
dimana seorang akuntan manajemen harus melaksanakan tugas-tugas professional
mereka sesuai dengan hukum, peraturan, dan standar teknis yang relevan
b. Integritas,
adanya aktivitas yang dapat menimbulkan keraguan terhadap kemampuan untuk
melakukan tugasnya secara etis.
3. Klarifikasikan
masalah etika yang relevan dengan melakukan diskusi tertutup dengan konselor
etika IMA/penasihat terkait lainya untuk mendapatkan tindakan apa yangdapat di
lakukan.
CONTOH KASUS 2
John
Thomas, wakil direktur mallet company (produsen produk plastic), sedang
mengawasi implementasi sitem manajemen biaya berdasarkan aktivitas. Salah satu
tujuan John adalah memperbaiki efesiensi proes dengan memperbaiki aktivitas
yang mendifinisikan proses-proses tersebut. Untuk mengilustrasikan potensi dari
system yang baru kepada direktur utama, John telah memfokuskan untuk berfokus
pada pada dua proses: produksi dan layanan pelanggan.
Dalam setiap proses, satu aktivitas
akan dipilih untuk perbaikan: penggunaan bahan baku untuk produksi dan teknisi
khusus untuk layanan pelanggan. (teknisi khusus bertanggung jawab mendesain
ulang produk berdasarkan kebutuhan dan balikan dari para pelanggan). Standar
bernilai-bertambah di identifikasi untuk setiap aktivitas. Untuk penggunaan
bahan baku, standar bernilai tambah adalah 6 poin per unit dari output.
(meskipun produk plastic berbeda dengan bentuk dan fungsi aslinya,
ukuranya-yang dinyatakan dalam beratnya-adalah sama) standar bernilai-tambah di
dasari atas oleh semua eliminasi dari semua pemborosan dari produk cacat. Harga
standar dari bahan baku adalah $5 per poin. Untuk teknisi khusu standarnaya
adalah 58% dari kapasitas aktivitas praktik saat ini. Standar ini di dasari
bahwa sekitar 42% keluhan berkaitan dengan fitur desain yang bias di hindari
atau antisipasi perushahaan.
Saat in, kapasitas praktis akhir
(2008) di definisikan oleh ketentuan: 6.000 jam teknisi untuk setiap kelompo
produk yang sudah ada di pasar atau dalam pengembangan secara 5 tahun atau
kurang dan 2.400 jam per kelompok produk yang lebih dari 5 tahun. 4 kelompok
produk masih kurangdari 5 tahun dan 10 kelompok telah lebih dari 5 tahun.
Teknisi berjumlah 24 orang. Setiap teknisi di gaji $60.000. setiap teknisi bisa
menyediakan 2.000 jam layanan per tahun. Tidak ada biaya laian yang signifikan
dari aktivitas teknisi.
Penggunaan bahan bakuaktual untuk
tahun 2008 adalah 25% di atas ketentuan dari standar bernilai-tambah;
penggunaan teknisi adalah 46.000 jam. Total 80.000 unit di produksi. John dan
manajer operasional telah memilih beberapa ukuran perbaikan yang menjanjikan
untuk mengurangi penggunaan aktivitas yang tak bernilai tambah sebesar 40% pada
tahun 2008, berikut beberapa hasil actual yang di capai untuk tahun 2009.
Jumlah unit yang di produksi 80.000
Bahan baku yang di gunakan 584.800
Jam teknisi 35.400
Harga aktual yang di bayar untuk
bahan baku dan jam teknisi adalah sama pada harga standar yang di anggarkan.
DIMINTA
1. Untuk
tahun 2008, hitunglah biaya dan penggunaan yangtak bernilai-tambah untuk untuk
penggunaan bahan baku dan eknisi khusus! Hitunglah juga biaya dari aktivasi
yang tidak di gunakan untuk aktivasi teknisi!
2. Dengan
menggunakan sasaran pengurangan, tetapkan standar kaizen untuk bahan baku dan
teknisi (untuk 2009)!
3. Dengan
menggunakan standar kaizen yang di buat dalam pemerintahan 2, hitunglah variasi
penggunaan 2009 yang di nyatakan dalam ukuran fisik dan keuangan untuk bahan
baku dan teknisi (untuk teknisi, bandikan sumber daya aktual dengan standar
kaizen)! Berikan pendapat anda mengenai kemampuan perusahaan untuk mencapai
sasran pengurangan!serta cara khusus diskusikan ukuran-ukuran yang harus
digunakan perusahaan untuk mengetahui penguangan yang terrealisasikan dalam
penggunaan sumber daya!
JAWABAN
1. Kuartal
pertama: waktu setup standar =8 jam (berdasarkan im-direncanakan perbaikan: 12
jam- 4 jam mengurangi waktu)
Kuarta
kedua: waktu pengaturan standar = 4 jam (berdasarkan jam-di rencanakan
perbaikan: 9 jam – 5 jam)
2. Kaizen
subcycle
·
Rencana (pengurangan 4
jam dari proses desain ulang)
·
Lakukan (train dan
kemudian menerapkan prosedur)
·
Periksa (waktu aktual
yang di butuhkan adalah 3 jam,pengurangan adalah 6 jam)
·
Undang-undang (kunci
dalam perbaikan dengan menetapkan standar 3 jam dan memulai pencarian untuk
perbaikan baru)
3. Pemeliharaan
subcycle
Kuartal
pertama:
·
Menetapkan standar
(9jam berdasarkan peningkatan proses desain)
·
Jangan (melaksanakan
berulang di tingkatkan standar)
·
Periksa (lihat jika
waktu 9 jam di pertahankan)
·
Undang-undang (jika
waktu 9 jam memburuk, cari tahu mengapa dan mengambil tindakan korektif untuk
mengembalikan ke 9 jam)
Kuartal kedua
Siklus yang sama menggunakan 3 jam
sebagai standar baru untuk mempertahankan.
Catatan: siklus
perawatan di mulai setelah mengamati peningkatan yang sebenarnya. Perbaikan
yang sebenarnya terkunci dalam.
Disimpulkan:
Biaya
nonvalue tambah di selamatkan (di hilangkan): $300 x 6 jam tabungan = $ 1.800
per set up. Kazien costing berkaitan dengan meningkatkan kinerja kegiatan dan
menggunakan akar penyebab untuk membantu mengidentifikasi inisiatif untuk
perbaikan. Dengan demikian kaizen adalah alat atau sarana untuk
mengimplementasikan konsep ABM.
Kaizen costing
menekankan terus mencari proses perbaikan dengan perubahan standar dengan
setiap perbaikan. Pencarian ini melibatkan semua karyawan (misalnya, insinyur
dan pekerja produksi). Dengan demiian kaizen biaya fokus pada proses dang
menggunakan standar yang dinamis. Yang merupakan karakteristik kegiatan yang
berbasis akuntansi pertanggungjawaban. Standar costing hanya hanya menggunakan
subcycle pemeliharaan. Standar yang di tetapkan dan di pelihara mereka statis
di dalam dan dengan demikian konsisten dengan akuntansi pertanggungjawaban
berbasis keuangan.
Langganan:
Postingan (Atom)